Setelah membaca buku "Wajah Bandung Tempo Dulu"-nya Haryanto Kunto, salah satu yang ingin saya lihat adalah bekas penjara Banceuy yang disebutkan dalam buku telah dihancurkan dan yang tertinggal hanya kamar tahanan no.5 bekas Bung Karno.
Akhirnya kesempatan itu datang dengan tidak disengaja, karena:
- Kebetulan waktu itu saya mengikuti pelatihan penulis/pengarang bahasa sunda di Jl. Naripan 9 (Gedung YPK-Yayasan Pusat Kebudayaan), yg posisinya dekat dengan jl. Braga & Banceuy
- Demi sebuah kata 'penghematan' (hemat ongkos), saya dan kawan jalan kaki melewati Jl. Banceuy ke arah Alun-alun Bandung, setelah pelatihan selesai.
Saya mengutarakan niat untuk melihat bekas penjara tersebut yang ternyata di-amini oleh kawan saya.
Saat tiba di komplek toko, saya melihat ada sebuah bangunan seperti penjara yang terletak dipinggir Jl. Banceuy (gambar di bawah ini). Langsung saja saya mengeluarkan kamera saku dan jeprat-jepret memotret, sambil bilang dengan yakinnya kepada kawan saya bahwa itulah sisa penjara Banceuy (sotoy mode : on).
Ternyata, kawan saya tidak percaya dengan apa yang saya katakan (maklum kawan saya ini sering dikibulin). Tanpa basa-basi dia langsung bertanya pada seorang Ibu penjual kaki lima. Dan, dengan suara keras Ibu tersebut berkata bahwa yang saya foto bukan penjara Banceuy. Karena penjara Banceuy berada di dalam komplek pertokoan. Arah lurus dari bangunan itu, kemudian belok kanan.
Malu? nggak dong ...masa malu. Saya bilang saja dengan santai bahwa bangunan tersebut sepertinya bekas tempat penjaga, semacam pintu gerbang gitu. Kalau disebut hanya bangunan biasa, kenapa harus dipagar dengan rantai seperti itu (sebuah pembelaan...hehehe)
Nah, ini dia kamar tahanan bekas Bung Karno. kondisinya masih bagus, hanya didalamnya kurang perawatan (terdapat sampah) dan bekas coretan. Entah siapa pelakunya, mungkin sang pelaku belum bisa menghargai sejarah.
Di belakang kamar tahanan terdapat sebuah tugu atau entahlah, tidak ada keterangan tentang bangunan ini dan tidak ada sumber yang bisa ditanya (habis ga ada siapa-siapa, kecuali kami berdua).
Tulisan ini saya tulis juga di sini