Total Kemacetan

Rabu, 29 Desember 2010

Potty Training Anak


Punya anak pertama, berarti pengalaman pertama juga mengajari potty training. Benar-benar gak ada bayangan sama sekali bagaimana caranya, karena tidak berpengalaman. Ditambah lagi ibu mertua pernah bilang "lho, kok masih di kasih diapers udah 1 tahun?", dweeeeng...langsung speechless.

Akhirnya langsung deh minta saran ibu mertua "how to potty", masih belum puas tanyalah saya ke Mr. google.

Setelah membaca beberapa artikel, akhirnya saya memutuskan untuk mencoba potty training anak saya saat usianya 1 tahun setengah. Dari sejak bangun tidur sampai sore, saya bebaskan dia tanpa diaper. Malamnya masih saya pakaikan diaper.

Saya perhatikan pola pipis dan pup-nya. Untuk pup lebih mudah karena kadang ada ekspresi yang menyertainya. Untuk pipis yang kadang salah perhitungan. Kadang saat kita bawa ke kamar mandi, tunggu sampai beberapa menit gak pipis juga. Eeeh, saat keluar dari kamar mandi dan pakai celana lagi, langsung pipis.

Kadang suka sebel, repot sekali. Tapi, saya berpikir kalau menyerah sekarang berarti anak saya tidak pernah belajar menahan pipis yang berarti membiarkan anak saya malu dikemudian hari. Akhirnya, meskipun dia pipis dicelana saya selalu bilang kata "pipis" dan "nanti, kalau mau pipis bilang Ibu ya,nak".
Setidaknya kata itu tersimpan di memory bahwa saat sesuatu keluar dari tubuhnya dan berbentuk cairan adalah pipis dan sebelum itu terjadi dia harus bilang.

Rutin saya pipiskan anak saya satu atau  dua jam sekali, meskipun harus menunggu supaya dia mau pipis di kamar mandi. Untuk pup, saat ada ekspresi yang menunjukkan hal itu segera saya bawa anak ke kamar mandi.

Dan hari itu tiba, genap usia 2 tahun, anak saya sudah bisa pipis dan pup di kamar mandi, meskipun di tempat umum. Malah dalam 1 bulan, dia hanya mengompol dua kali saja. Benar-benar pengalaman yang tak terlupakan. Bangga sekali sama anak saya.

Rabu, 22 Desember 2010

Tentang Shesleep

Tema hari ini : gak ada kerjaan, kurang kerjaan, nyari-nyari kerjaan (padahal di rumah banyak kerjaan :p), jadi mau nulis gak penting.

Ada beberapa orang pernah nanya (padahal cuma dua), kenapa sih pakai nama shesleep, yang sekilas kaya sheep.

Alasan pertama : karena waktu pertama kali daftar akun multiply ini, nama-nama yang keren (versi saya), gak available yang berarti saya harus bekerja keras memutar otak memikirkan nama keren lainnya agar akun multiply saya bisa dibuat. Tapi, hasilnya nihil sehingga orientasi harus berubah, jangan pakai nama keren.

Alasan kedua : Setelah berpikir cukup lama (maklum otaknya gak di upgrade ke versi core 2 duo), tiba-tiba muncul ide supaya bikin nama akun yang sesuai dan munculah kata she sleep.

Kenapa shesleep? karena saya doyan tidur (terlaluu...). Saya juga tidak mengerti walaupun di kalkulasi kenapa doyan tidur. Dan rata-rata perharinya kalau dihitung bisa menghabiskan 10 jam (8 jam tidur malam, 2 jam tidur siang), masya alloh! hehehe benar-benar gak produktif ya.

Itu...dulu...,sekarang... nggak dong...hehehe, sudah beda dunia (halagh...naon deuih)

Minggu, 17 Oktober 2010

Tentang Ruwetnya Jalan

Saya  terkesima dengan banyaknya kendaraan di jalan yang saya lewati, kebetulan waktu itu dibonceng suami.Saya yang gak uptodate atau memang sehari-harinya seperti ini? Iseng-iseng saya hitung motor yang melintas setelah lampu hijau menyala. Dalam satu gebrakan ada 20 motor lebih, wow! banyak sekali. Belum lagi kendaraan roda empat, ditambah truk...wah..wah..wah. Mungkin warga Bandung sekarang taraf hidupnya meningkat sehingga masing-masing keluarga minimal memiliki motor. Hmm, jangan-jangan bukan satu buah, tapi masing-masing anak punya, soalnya kawan saya seperti itu...benar-benar fantastis!

Terlepas dengan kekaguman saya melihat banyaknya kendaraan yang kadang berubah menjadi rasa ngeri karena cara mengendarai kendaraan bermotornya yang menakjubkan, teringat cerita adik saya yang pernah tinggal di negara Jepang. Orang kaya disana, untuk bepergian masih menggunakan sepeda (tentunya untuk jarak dekat, kalau jauh keburu tepar mungkin), untuk jarak jauh mereka terbiasa menggunakan angkutan umum yaitu kereta (maaf, katanya tidak ada angkot disana) tentunya mereka (orang Jepang) sangat disiplin terhadap waktu, sehingga tidak ada kereta yang jadwalnya molor.

Membicarakan tentang angkutan umum, kemarin waktu berkunjung ke pasar seni ITB, sejumlah mahasiswa dari Teknik Lingkungan Hidup membuat kampanye mengurangi sampah dan CO2 (yang salah satu sumbernya berasal dari kendaraan bermotor), dengan menggunakan maket. Lha, hubungan angkutan umum dengan kampanye? hubungannya masih baik-baik saja :D. Intinya begini dengan adanya transportasi terpadu yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat maka pencemaran udara dapat dikurangi. Terus tansportasi yang seperti apa? Bukankah sekarang sudah banyak angkot, bus, kereta dan pesawat pun ada. Pertanyaannya, apakah sudah memadai?

Selasa, 03 Agustus 2010

Menghilangkan Penat di Katumiri


Hari minggu, tanggal 25 juli 2010 jam 7.00 kami (rombongan dari mesjid) berangkat ke Katumiri(Jl Cihanjuang km 5,56). Sebelumnya saya coba googling tentang katumiri dengan keyword 'katumbiri' maklumlah meskipun orang Bandung tapi belum pernah kesana, dan tidak ada karena ternyata penulisannya 'katumiri'.
Setahu saya, yang artinya 'pelangi(rainbow)' dalam bahasa Sunda adalah kata 'katumbiri' bukan katumiri...whatever-lah...hehehe.
Karena bersama rombongan, kita tinggal masuk saja tanpa tahu HTM :p. Selain udaranya yang sejuk anak saya (21 bln) bebas bermain dan terlihat senang. Untuk orang dewasa ada beberapa permainan yang cukup memacu adrenalin, seperti flying fox, panjat dinding,  hi-rope, dan lain-lain rata-rata Rp 15.000/permainan.

Yang paling menguras tenaga adalah perjalan menuju curug panganten karena saya dan suami pulang-pergi harus bergantian menggendong Najmi (anak saya) dengan rute turunan dan tanjakan yang tajam, cukup membuat kaki gempor dan sakit dada.


Sangat disayangkan, sekarang curug panganten (air terjun pengantin) tidak sejernih dulu, menurut seorang Bapak yang asli orang Bandung. Sekarang airnya berwarna coklat dan penuh dengan sampah plastik yang sepertinya terbawa hanyut saat hujan atau pengunjung yang ikut berpartisipasi menitipkan sampahnya, dan saya tidak mau menjadi salah satu pengunjung seperti itu jadi lebih baik saya simpan sampah di tas dan tentunya dibuang ke tempat sampah dong...


Rabu, 14 Juli 2010

mode :orang stress

Duuh...bingungnya *sambil garuk2 kepala*
berjam-jam melototin komputer (ya...iyalah komputernya cuma dipelototin), ide yang dicari gak dapet-dapet...laporan gak kelar-kelar sampe bulukan kali.

ya...sudah tidur saja....besok bangun, stress diulang lagi


Rabu, 07 Juli 2010

A Little Trip To KL

Jumat, 2 Juli 2010
Dari rumah jam 4.45 menuju shuttle bus Cipaganti (jam keberangkatan ini berdasarkan rekomendasi dari customer service Cipaganti), dan ternyata kepagian karena tiba di Cengkareng jam 8.00 sedangkang keberangkatan pesawat  jam 14.00.
check in jam 11.30 melalui pintu 2D, bayar boarding pass, pemeriksaan pajak, pemeriksaan passport, dan akhirnya menunggu di lobby menunggu dipanggil masuk pesawat.
Akhirnya, takeoff jam 14.30.
Tiba di LCC(Low Cost Carrier) - Kuala Lumpur jam 18.00, karena perbedaan waktu 1 jam lebih cepat tetapi cuaca masih terang. Bandara LCC ini awalnya untuk pesawat kargo saja, tetapi akhirnya diperuntukkan bagi pesawat kecil, seperti AirAsia.

Dari bandara ke homestay(di Jl.Setiawangsa 1A) naik bis ke Salak Tinggi disambung dengan fast train ke KL Sentral. Dari KL Sentral di jemput Nisa menuju Setiawangsa.

Sabtu, 3 Juli 2010
Acara keluarga (pernikahan adik saya, Gambit&Nisa)

Minggu, 4 Juli 2010
mengunjungi KLCC,Central Market,Batu Caves,Putrajaya.
KLCC (Kuala Lumpur City Center) : mengunjungi aquaria, semacam sea world dan melihat indahnya air mancur yang berbeda-beda tiap menitnya di dekat Petronas towers.

Central Market : Area belanja oleh-oleh

Batu Caves Selangor : Tempat peribadahan umat Hindu yang terletak didalam gua yang memiliki anak tangga berjumlah 272. Beruntung saya berhasil menaiki anak tangga tersebut dan sampai di gua utama, sayangnya cuaca tiba-tiba mendung sehingga harus segera turun.

Putrajaya :pusat administrasi Malaysia yang baru menggantikan posisi Kuala Lumpur.Didirikan pada tanggal 19 Oktober 1995, namanya diambil dari nama Perdana Menteri Malaysia yang pertama, Tunku Abdul Rahman Putra dan juga menjadi wilayah persekutuan Malaysia yang ketiga (2 wilayah lainnya adalah Kuala Lumpur dan Labuan). sumber :wikipedia

Senin, 5 Juli 2010
Mendadak demam&sakit tenggorokan, akhirnya istirahat. Malamnya, wisata kuliner ke kedai mamak menikmati roti naan berbagai rasa (garlic,keju,dan original). Demi ini, sakit tenggorokan lewat saja. Mampir ke Petaling Street, tp kemaleman jadi pedagangnya sudah beres-beres. Petaling street dikenal sebagai tempat menjual barang-barang tiruan atau orang sana menyebutnya cloning.

Selasa, 6 Juli 2010
Pulang ke tanah air sebelumnya mampir dulu di toko buku kinokuniya,Low Yat, dan Sepang F1 Circuit

catatan :
  • Malaysia sepanas Jakarta, tapi selama disana saya tidak bertemu dengan nyamuk dan cicak, heran mode : on
  • Rumah-rumah di Malaysia sepertinya mempunyai standar sendiri, karena setiap rumah memiliki kipas angin atau AC, saklar yang sama dengan tulisan made in Malaysia, atap rumah yang berbentuk segitiga, kotak surat dan tempat sampah.
  • Di jalan kota tidak ada truk yang berlalu lalang
  • Setiap perumahan memiliki arena bermain untuk anak dan terpelihara dengan baik
  • Disepanjang jalan selalu ada saja rumah yang mengibarkan bendera Malaysia (rasa kebangsaan yang tinggi)
  • Pemerintah melindungi penduduk asli, contohnya HTM untuk memasuki aquaria untuk pendatang dan penduduk berbeda RM 10 (RM 1=Rp 2795). Adanya kampung Melayu, bangunan asli rumah tidak boleh diubah dan kepemilikan tidak boleh selain orang Melayu
  • Tidak ada pedagang kaki lima yang berjualan seenaknya dipinggir jalan. Ada pasar-pasar khusus tempat menampung pedagang kaki lima
  • Pemerintah membangun rumah susun bagi penduduk menengah kebawah dengan fasilitas memadai sehingga tidak ditemukan bangunan-bangunan liar
  • Jangan menyebut kata "dadah" di Malaysia karena artinya "ganja"


Minggu, 28 Maret 2010

Taman Lalu Lintas Bandung




Beginilah kalau sudah punya anak, ngajak jalan-jalannya gak jauh dari tempat bermain hehehe. Pilih-pilih tempat bermain, akhirnya jatuh ke taman lalu lintas Bandung yang dekat dengan Jalan Sumatra. Sebelumnya janjian sama temen biar mainnya barengan.

Berangkat berdua dari rumah hari sabtu jam 9.45 menuju Geger Kalong (gerlong) lalu naik angkot Kelapa-Ledeng. Dan, Najmi sudah tidur duluan di angkot sebelum nyampe gerlong. Bangun-bangun setelah nyampe taman lalu lintas :P.

Tiket masuknya ternyata murah, cuma Rp 4000. Tapi, kalau mau masuk arena permainan lain seperti kereta, odong-odong, sepeda, kolam renang ..yaa...bayar lagi. Nah, yang bikin senang tuh di taman lalu lintas ternyata ada kolam renang juga...cocok! soalnya dua krucil ini lagi demen-demennya main air. Ditambah suasananya yang sejuk karena banyak pepohonan dan aman untuk lari-larian.

Pokoknya, ngajak anak-anak main kesini gak rugi...mereka bener-bener fun!

Kamis, 04 Februari 2010

Kreatif atau?

Pulang mengaji bersama anak dan suami, berpapasan dengan tetangga depan rumah yang menjabat sekretaris RT.

+ : Pak, belum mengumpulkan formulir pemilihan RT,ya? tanya bapak tetangga pada suami
-  :(sambil berkerut) iya, belum. Memang harus dikumpulkan ya?
+ :Iya...Pak...
-  :Wah, saya pikir formulir itu buat yang mau mengajukan jadi calon RT saja
+ :Ooo..bukan,Pak. Semua harus mengumpulkan.
-- : (saya ikut nimbrung) berarti kalau kita tidak mencalonkan bisa mencalonkan orang lain ya
+ :Betul,Bu dan harus warga tetap yang dicalonkan, bukan yang mengontrak.
-  :Iya deh,Pak nanti saya isi
+ :Eh, paling lambat hari ini ya,Pak...nanti formulir selipkan saja di bawah pintu (ma'lum bapak tetangga sibuk sekali)

Di rumah :
-- : Pak, sebenarnya formulirnya sudah saya jadikan amplop (setengah berbisik)
-  : (terbelalak) lhaa....

Jumat, 15 Januari 2010

Obat Tradisional Penurun Panas

Awalnya bingung juga sih waktu anak demam. Tapi, saya tidak mau cepat-cepat mengambil keputusan memberikan obat penurun panas, kasihan anaknya dijejeli bahan kimia. Saat di ukur, panasnya baru mencapai 37,8 derajat dan baru 36 jam di hitung dari mulai munculnya gejala. Malamnya, anak mulai rewel, kasihan juga. Akhirnya, saya coba obat tradisional yang sebelumnya dikasih tau papa tapi tidak pernah saya laksanakan karena yang terbayang adalah bau dan ribet, yaitu parutan bawang merah dicampur minyak telon. Saya balurkan di ubun-ubun dan seluruh badannya. Dan, alhamdulillah anak saya tertidur lelap dan paginya panasnya sudah turun kembali ke suhu normal.

Jumat, 01 Januari 2010

Minimnya Fasilitas Publik

Setelah anak menginjak usia satu tahun, tentunya area bermain juga tidak hanya di rumah dan sekitarnya, apalagi kalau sudah bisa jalan. Pasti anak menginginkan area bermain yang lebih luas. Yang jadi pertanyaan adalah tempat bermain yang bagaimana? Tentunya setiap ibu menginginkan tempat bermain yang dapat membangun kreatifitas anak sekaligus sosialisasi. Sebetulnya banyak area bermain anak yang bertempat di mall, tapi apakah sejak dini anak harus di perkenalkan dengan lingkungan mall?

Hal tersebut di alami saya sendiri, memiliki anak berusia satu tahun dan bingung mencari tempat bermain yang berbau alam juga dekat dengan tempat tinggal. Yang terpikir adalah sebuah taman bermain anak seperti yang saya lihat di luar negeri dimana anak bebas bermain di atas rumput atau tanah. Tapi, itu sebuah idealisme dan saya harus menyesuaikan dengan kenyataan. Dan, kenyataannya memang jarang sekali ada tempat seperti itu. Akhirnya, kembali lagi ke keadaan awal, mengajak bermain di mall yang tentunya harus menyediakan kocek untuk membayar beberapa permainan ditambah dengan pengawasan ketat karena lengah sedikit anak bisa menghampiri eskalator yang tentunya bisa dibayangkan resikonya atau ke tempat yang berbahaya lainnya.

Sekedar berbagi tips saat membawa anak di tempat umum :
  • Kalau bisa membawa teman yang bisa diandalkan untuk menjaga anak (agar bisa menjaga bergantian), misalnya suami atau adik kita
  • Jangan biarkan anak lepas dari pengawasan
  • Saat sholat (bagi muslim), usahakan bergantian...bukan ide baik melakukan solat berjamaah ditempat umum
  • Beri sugesti pada anak bahwa berbahaya bermain sendiri (tanpa orang tua) di tempat umum

Akhirnya hanya bisa berandai-andai ada yang menyediakan fasilitas publik yang lebih aman dan bersahabat bagi anak